loading...


Kondisi lain yang bisa ditolong oleh daging kelinci adalah asma, yaitu suatu penyakit alergi yang bercirikan peradangan steril, disertai serangan sesak napas akut secara berkala, mudah tersengal-sengal dan batuk (dengan bunyi khas).

Melalui cara pelepasan mediator vasoaktif kuat, seperti histamin, serotonin, dan bradikinin, sel mastosit (mastcells) berperan penting dalam terjadinya serangan asma.

Agar situasi tersebut tidak terjadi sel mastosit perlu distabilitasi, salah satunya dengan pemberian antihistaminika, di antaranya ketotifen.

Daging kelinci diduga memiliki unsur tersebut. Penelitian Dian Kesuma dan kawan-kawan dari Universitas Brawijaya (Unibraw), Malang, sekitar tahun 2000, berhasil membuktikanya. Berkat keberhasilanya itu mereka dinobatkan sebagai juara dalam lomba karya ilmiah tingkat nasional bidang IPA (ilmu pengetahuan alam), saat acara tersebut digelar di Solo.

Sebab ketotifen memiliki sifat mudah rusak oleh temperatur tinggi, supaya unsur ini maksimal masuk tubuh, masaklah daging kelinci dalam suhu rendah hingga sedang, tidak sampai melebihi 150 derajat Celsius.

Hal lain, berdasarkan pengalaman pribadinya, Dian Kusuma mengungkapkan bahwa efek penyembuhan asma dengan daging kelinci bisa didapatkan setelah dia mengonsumsi daging kelinci selama hampir satu tahun. Dengan kata lain, kesabaran merupakan kunci lain keberhasilan upaya ini.

0 komentar:

Post a Comment

 
OMSET KELINCIKU © 2017. All Rights Reserved. Powered by Ilqi Ayudya Hidayat
Top