loading...

Kalau ada yang unik dari pelatihan ternak kelinci di Hotel Galuh Prambanan 17-18 Oktober 2009 lalu, mata sosok Effendi Choirie -lah wujudnya. anggota DPR-RI fraksi kebangkitan bangsa itu tidak hanya mengikuti acara pelatihan secara seremonial, melainkan terlibat berdiskusi dan ikut pelatihan dari awal sampai tuntas. sangking seriusnya politisi NUBerusia 46 tahun itu mengajak beberapa teman-teman anggota DPRD dari Gresik dan Lamongan untuk terlibat serius pelatihan ternak kelinci. Mengapa Gus Coy panggilan akrab politisi ini sedemikian serius mengikuti pelatihan ternak kelinci?

Berikut petikan wawancara Redaksi Kabar kelinci Indonesia Iqbal al-ghifari, Dengan politisi PKB dari Dapil X (Lamongan Gresik) itu seperti dikutip dari www.omsetkelinciku.tk


Bung Effendy adalah yang menarik dari kelinci sehingga Anda sangat antusias mengikuti pelatihan dari awal sampai akhir?

Saya ini sejak dulu selalu berpikir serius memajukan masyarakat desa, terutama di Dapil pemilihan saya. Masyarakat kita butuh terobosan wirausaha agar ekonomi mereka berdaya dan mandiri. Saya membuktikan dengan langkah awal memodali ternak domba. Dengan uang 50 juta, eh,Ternyata uang tidak menguap dan kita tinggal nunggu perkembangannya. Saya tersadar Mengapa selama ini tidak melakukan hal itu. Sama-sama kita mengeluarkan uang tetapi dengan memberikan uang tunai tanpa tujuan niscaya hanya akan habis. Nah dengan pola pemberian modal antara bagi hasil atau hibah ternyata uang justru berkembang. Atas masukan teman dekat saya yang tahu ada dua buku kelinci tulisan Faiz Manshur (Kelinci pemeliharaan secara ilmiah tepat dan terpadu dan buku ternak uang bersama kelinci-red).

Dari situ saya berpikir perlu mencoba hal yang baru. sebab ternyata ternak kelinci bisa dijalankan dengan modal kecil sampai modal besar. kita bisa memilihnya dan untuk memberdayakan banyak orang tentu modal kecil itu bisa melebar ke banyak orang, dengan begitu nanti bisa memberdayakan banyak orang. Itulah mengapa saya sangat serius mempelajari kelinci. tujuannya supaya kita juga bisa menyambung dengan para peternak manakala nanti saya sering mengunjungi mereka.

Apakah anda tidak sekedar hanya untuk mengambil hati constituent anda?

O,Oh tidak kalau sekedar menyenangkan tentu saja lebih baik memberi apa yang mereka minta tanpa perlu repot-repot memperdayaan kan…? Terus terang saya selalu prihatin dengan kondisi ekonomi masyarakat. Sejak dulu saya sering menyarankan ternak...ternak...ternak dan tani. Usaha yang realistis dijalankan.Kalau dijalankan secara serius dan konsisten setiap bidang usaha saya kira memiliki potensi untuk memakmurkan mereka. Kelinci adalah salah satu ide yang menarik. Potensinya cepat juga memiliki kandungan gizi yang baik. lain dari itu kelinci juga masih langka sehingga tidak perlu beralasan takut kalah saing.

Selain tujuan pemberdayaan, apakah ada niatan pribadi? 

Ya. Tentu. Saya juga tertarik investasi pada ternak kelinci. Dengan membesarkan bisnis melalui peternakan kelinci secara otomatis akan ada dua keuntungan, ya ini keuntungan pribadi dan keuntungan orang lain. Asumsinya, dari ternak kelinci itu saya dapat keuntungan, nah keuntungan uang yang tentu bisa digunakan untuk memberdayakan lagi. toh selama ini saya juga banyak mengeluarkan uang untuk konstituen. Dengan memiliki ternak kelinci, kalau bisa yang besar sekalian, nanti kita bisa jadi sponsor untuk memajukan peternak peternak kecil.


Ngomong-ngomong selain dari peluang investasi dan pemberdayaan itu apa yang membuat anda tertarik dengan kelinci?

Haha…. Ini pengalaman pribadi ya? Percaya atau tidak dulu setelah menikah bertahun-tahun tidak memiliki anak. Lalu ada orang menyarankan Saya dan istri makan daging kelinci. Asumsi saya waktu itu, percaya tidak ada ruginya, tidak percaya juga tidak ada untungnya. Lalu saya ke Batu Malang makan sate kelinci, eh, setahun kemudian saya punya anak. Nah kemarin sehabis Saya membeli buku kelinci, anak saya itu lantas merebut buku itu, teriak-teriak,.... kelinci…. kelinci. Bapak belikan kelinci dong. Saya merasa kerepotan karena belum tahu bagaimana harus merawatnya, apalagi di Jakarta. Karena saya belum menyanggupi, anak saya agak sewot, buku kelincinya didekap semalaman, sampai paginya masih terus dibaca. Nah kemarin sewaktu saya mau berangkat pelatihan ke sini, Anak saya bertanya, “ Bapak mau ke mana?”. Saya jawab, mau pelatihan ternak kelinci. Haha...

Adakah pengalaman pemberdayaan untuk konstituen yang bisa jadi inspirasi dari teman-teman di DPR-RI selama ini?

Wah, ada nggak ya? Saya kurang tahu. Selama ini teman-teman juga seperti saya, kurang serius dalam pemberdayaan di basis konstituen. Harapan saya sih kita sama-sama memulai tradisi baru dengan memberdayakan untuk orang desa agar ekonomi dari bawah tumbuh dengan demikian kita berkontribusi secara langsung. kalaupun tidak sampai mengentaskan kemiskinan, minimal meningkatkan pendapatan rumah tangga. pemberdayaan tentu tidak harus ternak kelinci, masing-masing daerah, masing-masing orang yang

0 komentar:

Post a Comment

 
OMSET KELINCIKU © 2017. All Rights Reserved. Powered by Ilqi Ayudya Hidayat
Top